Pertama marilah kita mulai dari titik tolak yang biasanya ditanyakan pertama kali oleh setiap orang yang ingin membangun. Yaitu kita ingin membangun murah itu wajar. Hanya marilah kita menghindarkan diri dari pengertian pembangunan “murah” yang semu. Sebenarnya murah atau tidak murah itu relatip, tergantung banyak ukuran.
Dalam kenyataan, rumah “murah” bisa jadi mahal sekali. Dan rumah yang disebut “mahal” sangat mungkin justru sebenarnya murah. Artinya yang penting bukan berapa jumlah uang yang dikeluarkan, melainkan perbandingan antara biaya yang dikeluarkan dan hasil yang dicapai. Itulah yang harus menguntungkan. Murah dalam arti hijau adalah tadi: yang mengeluarkan uang sedikit, dihitung tanpa dibandingkan dengan sesuatu hasil yang senyatanya tercapai olehnya.
Tetapi murah dalam arti dewasa adalah: yang bertanggung jawab layak dan memadai hasilnya. Dan itu dihitung dengan mempertimbangkan sebanyak mungkin unsur dan factor yang berpautan. Sehingga perbandingan antara yang dikeluarkan dan hasil yang tercapai masih dapat dipertanggung jawabkan. (Pasal-pasal pengantar Fisika Bangunan, disusun oleh Dipl. Ing. Y.B. Mangunwijaya).
24 Mar 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan Anda berkomentar dengan sopan