Plafon menjadi penting karena menjadi pembatas antara atap dan ruang di bawahnya. Naungan plafon juga menahan panas dari atap, agar tak langsung terasa ke bagian bawah.
Untuk material plafon di hunian Anda, ada beberapa jenis yang bisa dijadikan pilihan. Semua tergantung kebutuhan dan selera Anda!
Plafon tripleks
Ini merupakan jenis plafon paling populer digunakan. Karena lebih murah, maka banyak digunakan oleh pemborong. Sayangnya, plafon triplek akan mudah terlihat noda bila terkena air yang merembes dari atap.
Untuk mengecat ulang, perlu dicat lebih dulu dengan cat minyak. Setelah itu, baru kemudian dibilas dengan cat tembok.
Plafon gypsum
Plafon dari material batu putih hasil endapan di laut ini juga paling banyak dicari. Bahan gipsum dinilai lebih kuat daripada plafon tripleks. Wujudnya pun tampak lebih mulus dan rapi.
Di pasaran, plafon ini tersedia dengan banyak variasi aksesoris dan hiasan. Hanya, kelemahan plafon jenis ini juga pada rembesan air. Maka, agar efektif, konstruksi atap harus dipastikan aman dari kebocoran.
Plafon fiberglass
Plafon jenis ini lebih awet, tahan terhadap serangan rayap, serta jamur. Pemasangan dengan sistem knock down memudahkan kita untuk mengganti atau mengubah atap ini. Motif untuk plafon ini juga bervariasi, ada yang polos atau bertemakan sesuatu.
Plafon kaca
Plafon jenis ini dapat membantu memaksimalkan cahaya matahari masuk ke dalam rumah. Dengan plafon ini, Anda akan menghemat penggunaan listrik pada siang hari.
Namun, diperlukan perhitungan yang tepat dalam pemasangannya. Penambahan lapisan kaca film atau kaca buram sebaiknya dilakukan. Hal ini agar saat plafon kaca pecah, pecahannya tidak menyebar dan melukai penghuni rumah.
sumber:kompas
Untuk material plafon di hunian Anda, ada beberapa jenis yang bisa dijadikan pilihan. Semua tergantung kebutuhan dan selera Anda!
Plafon tripleks
Ini merupakan jenis plafon paling populer digunakan. Karena lebih murah, maka banyak digunakan oleh pemborong. Sayangnya, plafon triplek akan mudah terlihat noda bila terkena air yang merembes dari atap.
Untuk mengecat ulang, perlu dicat lebih dulu dengan cat minyak. Setelah itu, baru kemudian dibilas dengan cat tembok.
Plafon gypsum
Plafon dari material batu putih hasil endapan di laut ini juga paling banyak dicari. Bahan gipsum dinilai lebih kuat daripada plafon tripleks. Wujudnya pun tampak lebih mulus dan rapi.
Di pasaran, plafon ini tersedia dengan banyak variasi aksesoris dan hiasan. Hanya, kelemahan plafon jenis ini juga pada rembesan air. Maka, agar efektif, konstruksi atap harus dipastikan aman dari kebocoran.
Plafon fiberglass
Plafon jenis ini lebih awet, tahan terhadap serangan rayap, serta jamur. Pemasangan dengan sistem knock down memudahkan kita untuk mengganti atau mengubah atap ini. Motif untuk plafon ini juga bervariasi, ada yang polos atau bertemakan sesuatu.
Plafon kaca
Plafon jenis ini dapat membantu memaksimalkan cahaya matahari masuk ke dalam rumah. Dengan plafon ini, Anda akan menghemat penggunaan listrik pada siang hari.
Namun, diperlukan perhitungan yang tepat dalam pemasangannya. Penambahan lapisan kaca film atau kaca buram sebaiknya dilakukan. Hal ini agar saat plafon kaca pecah, pecahannya tidak menyebar dan melukai penghuni rumah.
sumber:kompas
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan Anda berkomentar dengan sopan