Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.(Matius 11:28)

23 Jun 2013

R umah adalah sebuah bangunan yang mempunyai fungsi untuk tempat tinggal dan berkumpul suatu keluarga. Rumah juga merupakan tempat seluruh anggota keluarga berdiam dan melakukan aktivitas yang menjadi rutinitas sehari-hari sehingga kebersihan dan kenyamanan serta kualitas udara di dalam sebuah perlu dijaga dengan baik. Apabila hal ini diabaikan maka kesehatan keluarga menjadi resikonya. Pemilihan bahan material dalam membangun sebuah rumah merupakan hal yang sangat berpengaruh terhadap kesehatan keluarga dapat terjaga.
Akhir-akhir ini perkembangan material bangunan mengalami kemajuan cukup pesat, banyak tercipta bahan bangunan baru yang lebih efektif dan efisien. Namun dibalik perkembangan ini, banyak bahan bangunan yang sering mengandung komponen berbahaya sehingga dapat menimbulkan berbagai penyakit. Bahan bangunan tersebut misalnya adalah hasil industri, seperti kayu olahan, cat tembok, pipa plastik, dan sebagainya. Bahan bangunan ini dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti kanker, gangguan pernafasan, penyakit kulit dan sebagainya. Hal ini sangat mengancam kesehatan sang penghuni rumah maupun bangunan, karena menurut riset hampir 70% waktu manusia setiap harinya dihabiskan di dalam ruangan terlebih anak kecil.
Berikut adalah beberapa bahan bangunan yang sering kita jumpai namun berbahaya bagi kesehatan :
1. Kayu
Beberapa penggunaan politur dan melamin pada kayu dapat menimbulkan alergi kulit, alergi kulit dan gangguan selaput lendir.
2. Polivinil Klorida (PVC)
Beberapa komponen bagian yang sering menggunakan PVC adalah pipa, cat dinding, lantai vilil, karpet plastik dan beberapa jenis lem. Penggunaan PVC ini dapat menimbulkan penyakit hati, ginjal bahkan menyebabkan kanker.
3. Asbes
Ternyata dalam asbes terkandung bahan-bahan Chrysotile atau hidroksida magnesium silikat dengan komposisi Mg6(OH)6(Si4O11)H2O. Chrysotile merupakan bahan mineral yang bersifat karsinogen dan menyerang rongga dada, paru-paru dan perut. Serat-serat asbes yang sangat tipis di dalam asbes tidak akan dapat dikeluarkan oleh tubuh dan secara perlahan akan memunculkan berbagai penyakit seperti penyakit Asbestosis dan Mesothelioma.
4. Formaldehid
Formaldehid sering digunakan pada finishing cat, kayu olahan dan besi, serta berbagai jenis lem. Formaldehid dapat mengiritasi mata, selaput lendir tenggorokan dan, dan menyebabkan sakit kepala dan mual. Paparan formaldehid dalam jangka lama juga dapat meningkatkan resiko kanker otak dan leukemia. Apabila suatu bagian rumah baru selesai dicat, atau ada furniture yang baru difinishing (dicat/dipolitur), sebaiknya tidak dihuni dahulu sementara waktu hingga bau menyengat dari formaldehyde tidak tercium lagi. Normalnya, emisi gas ini tetap tinggi selama 6 – 12 bulan.
5. Logam Berat (Heavy Metal)
Beberapa logam berat yang sering digunakan untuk bahan bangunan namun berbahaya bagi kesehatan manusia adalah Timbal, Merkuri, Cadmium serta Kromium. Timbal (Pb) pada bahan bangunan sering dijumpai pada berbagai bahan atap dan beberapa produk PVC. Merkuri atau raksa (Hg) dapat ditemukan pada saklar dan lampu neon. Kromium (Cr) sering dijumpai pada produk stainless steel yang sering terdapat pada berbagai furnitur rumah tangga. Logam-logam berat ini berpotensi mengakibatkan kerusakan syaraf, ginjal, reproduksi, mengganggu pertumbahan anak bahkan dapat memicu pertumbuhan sel kanker (karsinogen).
sumber:ilmutekniksipil.com

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan Anda berkomentar dengan sopan