Dengan semakin berkembangnya jaman dan gaya hidup pada jaman modern ini, semakin banyak sumber-sumber bunyi yang mengganggu ....... pendengaran manusia. Sumber bunyi yang sangat keras akan menimbulkan gangguan pada jaringan saraf, kerusakan pendengaran yang berakibat telinga menjadi tuli, kerja jantung dan peredaran darah akan memburuk. Tugas seorang perencana/arsitek akan sangat menjadi peranan penting dalam merencanakan sebuah bangunan yang berkwalitas terhadap perlindungan gangguan-gangguan bunyi, meskipun tidak secara menyeluruh, tapi sedapat mungkin agar bisa diserap hilang, sehingga bisa memuaskan.
Penyerapan gangguan bunyi dapat dilakukan secara:
- Aktip: usaha yang dilakukan langsung pada sumber bunyi itu sendiri, agar tidak menjalar kemana-mana.
- Pasip: mengurangi loncatan-loncatan gangguan bunyi yang datang dari sumber bunyi, dan yang kita lakukan pada ruangan yang ingin dilindungi terhadap gangguan bunyi itu.
Yang akan dibicarakan selanjutnya adalah soal akustik bangunan. Sebagai akibat bunyi-bunyi pengganggu yang ditimbulkan akibat bunyi lain, baik pada bahan bangunan maupun pada cara berkonstruksi unsur-unsur bangunan itu.
Akustik bangunan lebih membicarakan soal-soal fasilitas dan teknis mengenai penanganan pemberantasan atau pengurangan gangguan bunyi yang bersifat sehari-hari dalam bangunan yang relatip sederhana.
Akustik ruang mengolah hal-hal yang lebih sulit dalam gedung-gedung besar seperti theater, ruang audio, ruang pementasan seni budaya, home theater dll. Yang tidak hanya membicarakan perlindungan terhadap gangguan bunyi, tetapi juga mengatur kwalitas bunyi, keindahan hasil suara dan music dalam ruang pementasan, masalah-masalah dalam studio rekaman dan lain sebagainya.
Yang perlu diperhatikan, bahwa dalam pelaksanaan akustik bangunan yang praktis yang akan menentukan baik buruk akustik bangunan tersebut. Rencana dan perhitungan sebaik apapun akan sia-sia bila tidak disertai pelaksanaan yang baik. Masalah akustik bangunan sangatlah komplek dan sulit. Namun harus diketahui inti perkara dan seluk beluk bunyi, rambatan dan penghantar, perkara-perkara pokok tentang masalah pengendalian gangguan yang datang dari bunyi-bunyi dalam bangunan. (Fisika Bangunan, oleh Dipl. Y.B. Mangunwijaya)
Penyerapan gangguan bunyi dapat dilakukan secara:
- Aktip: usaha yang dilakukan langsung pada sumber bunyi itu sendiri, agar tidak menjalar kemana-mana.
- Pasip: mengurangi loncatan-loncatan gangguan bunyi yang datang dari sumber bunyi, dan yang kita lakukan pada ruangan yang ingin dilindungi terhadap gangguan bunyi itu.
Yang akan dibicarakan selanjutnya adalah soal akustik bangunan. Sebagai akibat bunyi-bunyi pengganggu yang ditimbulkan akibat bunyi lain, baik pada bahan bangunan maupun pada cara berkonstruksi unsur-unsur bangunan itu.
Akustik bangunan lebih membicarakan soal-soal fasilitas dan teknis mengenai penanganan pemberantasan atau pengurangan gangguan bunyi yang bersifat sehari-hari dalam bangunan yang relatip sederhana.
Akustik ruang mengolah hal-hal yang lebih sulit dalam gedung-gedung besar seperti theater, ruang audio, ruang pementasan seni budaya, home theater dll. Yang tidak hanya membicarakan perlindungan terhadap gangguan bunyi, tetapi juga mengatur kwalitas bunyi, keindahan hasil suara dan music dalam ruang pementasan, masalah-masalah dalam studio rekaman dan lain sebagainya.
Yang perlu diperhatikan, bahwa dalam pelaksanaan akustik bangunan yang praktis yang akan menentukan baik buruk akustik bangunan tersebut. Rencana dan perhitungan sebaik apapun akan sia-sia bila tidak disertai pelaksanaan yang baik. Masalah akustik bangunan sangatlah komplek dan sulit. Namun harus diketahui inti perkara dan seluk beluk bunyi, rambatan dan penghantar, perkara-perkara pokok tentang masalah pengendalian gangguan yang datang dari bunyi-bunyi dalam bangunan. (Fisika Bangunan, oleh Dipl. Y.B. Mangunwijaya)
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan Anda berkomentar dengan sopan