Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.(Matius 11:28)

8 Jul 2013

Harta Dunia Dibanding Harta Sorgawi

Posted by Unknown on 20:56 with No comments
“Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya” (Matius 6:19)
Manusia sangat rentan untuk jatuh dalam dosa berkaitan dengan aktifitas rohani, kemunafikan di balik kehidupan agama yang dapat dilihat orang dan yang tampak bersifat baik dan saleh. Tuhan Yesus memperingatkan kita agar tidak mencari kehormatan manusia (beberapa kali khotbah minggu yang lalu). Dan hari ini Tuhan Yesus memperingatkan kita agar kita tidak mengejar kekayaan dunia. Kita harus berjaga-jaga, supaya kita tidak menjadi orang-orang munafik dan jatuh dalam jerat iblis dalam hal harta duniawi ini.
Dalam ayat 19, mengapa Tuhan Yesus dengan kata “jangan” mengumpulkan harta di bumi, apa alasannya? Karena harta di bumi dapat dirusak oleh ngengat dan karat, tindak kekerasan, pencuri dapat membongkar dan mencurinya, tidak ada barang berharga yang disimpan dengan aman di dunia ini.
Ayat 20, kumpulkanlah bagimu harta di sorga,....” harta sorga adalah satu-satunya harta sejati yang Tuhan berikan bagi anak-anakNya. Harta di sorga aman karena tidak akan rusak, tidak akan ada ngengat dan karat yang bisa merusak, tidak ada kekuatan/kekerasan yang dapat merampasnya, pencuri tidak dapat mencurinya. Ini adalah kebahagiaan yang melebihi dan melampaui semua yang ada di dunia.
Ayat 21, di mana hartamu berada (dibumi/disorga) disitu juga hatimu berada. Itulah sebabnya kita harus berlaku benar dan bijak dalam memilih harta kita, sebab sifat pikiran kita dan akibatnya tujuan hidup kita, akan bersifat kedagingan/Rohani, duniawi/sorgawi menuruti pilihan kita. Hati mengikuti harta (Matthew Henry memberi contoh) sama seperti jarum akan mengikuti magnet, bunga matahari akan mengikuti arah sinar matahari. Di mana hartamu berada di situ nilai, harga diri, perasaan, keinginan, kekuatiran, perhatian, harapan, dll.
Ayat 24, “tidak seorang pun yang dapat mengabdi kepada dua tuan (Tuhan dan Mamon) karena apabila terjadi maka membenci yang satu dan akan mengasihi yang lain. Akan setia kepada yang satu dan tidak mengindahkan yang lain. Mamon adalah sebuah kata bahasa Aram yang berarti keuntungan. Matthew Henry mengatakan, apapun di dunia ini yang merupakan atau yang kita anggap sebagai keuntungan (Flp. 3:7) adalah mamon. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup adalah mamon, dan mereka mengabdi kepadanya. Bagi sebagian orang, perut mereka adalah mamon (Flp. 3:19). Bagi sebagian yang lain, kenyamanan, tidur, waktu luang adalah mamon bagi mereka (Amsal 6:9). Bagi yang lain, kekayaan duniawi (Yak. 4:13). Mamon tidak dapat dilayani bersama Allah, kita tidak dapat mengabdi kepada Mamon dan Allah.
Mari kita mengevaluasi diri kita masing-masing, apa yang kita cari dan kejar dalam hidup ini, harta duniawi atau harta sorgawi? Harta duniawi sementara, tetapi harta sorgawi bernilai kekal. Dalam hidup ini, kepada siapa kita mengabdi, kepada mamon atau Tuhan Yesus?
sumber:gkagloria.or.id/warta

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan Anda berkomentar dengan sopan