Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.(Matius 11:28)

14 Jul 2013

Kepastian Keselamatan

Posted by Unknown on 19:47 with No comments
KEPASTIAN KESELAMATAN
Ev. Gito T. Wicaksono, S.Sos., M.Div.
Di dunia ini ada 4 jenis manusia;
Diselamatkan - tidak yakin akan keselamatannya (pergumulan)
Tidak diselamatkan - yakin dirinya diselamatkan (percaya diri – tidak berbuah)
Diselamatkan - yakin akan keselamatannya (berbuah
) Tidak diselamatkan – tidak yakin diselamatkan (terhilang)
Mengapa keselamatan kita bersifat pasti? Karena keselamatan kita dikerjakan oleh Allah, bukan berdasarkan usaha kita. Jika keselamatan adalah usaha kita, atau 50-50, maka bukan saja keselamatan itu bisa hilang, tetapi pasti hilang.
Matius 22:14, “Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih.”
Lukas 18:7, “Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya”
Kisah Para Rasul 13:48, “…dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya.”
Roma 8:29-30, “Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya.”
Efesus 1:4-5, “Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya,”
Harus dibedakan: kepastian keselamatan dan ketidakyakinan akan keselamatan. Keselamatan dari Allah adalah kepastian, namun siapa yang diselamatkan tidak ada yang tahu. Maka, keselamatan adalah kepastian, namun memahami diri diselamatkan adalah sebuah proses pergumulan hidup.
John Calvin: “Ketika kita mengajarkan bahwa iman haruslah yakin dan pasti, kita tidak dapat membayangkan adanya keyakinan yang tidak ternodai oleh keraguan, atau kepastian yang tidak diserang oleh rasa was-was. Di sisi lain, kita berkata bahwa orang-orang percaya terus-menerus berada di dalam konflik dengan rasa tidak percaya mereka sendiri” (Institutio III.ii.17)
Keselamatan Itu Pasti
“Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak di dalam iman. Selidikilah dirimu! Apakah kamu tidak yakin akan dirimu, bahwa Kristus Yesus ada di dalam diri kamu? Sebab jika tidak demikian, kamu tidak tahan uji” (2Kor. 13:5)
“Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal” (1Yoh. 5:13)
“Sebab Kristus adalah "ya" bagi semua janji Allah. Itulah sebabnya oleh Dia kita mengatakan "Amin" untuk memuliakan Allah. Sebab Dia yang telah meneguhkan kami bersama-sama dengan kamu di dalam Kristus, adalah Allah yang telah mengurapi, memeteraikan tanda milik-Nya atas kita dan yang memberikan Roh Kudus di dalam hati kita sebagai jaminan dari semua yang telah disediakan untuk kita” (2 Kor. 1:20-22).
“supaya hati mereka terhibur dan mereka bersatu dalam kasih, sehingga mereka memperoleh segala kekayaan dan keyakinan pengertian, dan mengenal rahasia Allah, yaitu Kristus,” (Kol. 2:2)
“Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan- Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan” (2Tim. 1:12)
“Di dalam Dia kita beroleh keberanian dan jalan masuk kepada Allah dengan penuh kepercayaan oleh iman kita kepada-Nya” (Ef. 3:12)
“Sebab Injil yang kami beritakan bukan disampaikan kepada kamu dengan kata-kata saja, tetapi juga dengan kekuatan oleh Roh Kudus dan dengan suatu kepastian yang kokoh. Memang kamu tahu, bagaimana kami bekerja di antara kamu oleh karena kamu” (1Tes. 1:5)
“Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dan demikianlah kita ketahui, bahwa Allah ada di dalam kita, yaitu Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita” (1Yoh. 3:24)
Keyakinan yang Diuji
Keselamatan dari Allah layak untuk diyakini, tetapi keyakinan adalah sebuah proses seumur hidup. Itulah sebabnya mengapa sepanjang hidup kita terus mengalami ujian!
“Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu -- yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api -- sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya” (1Ptr. 1:6-7)
Perjuangan kita belum selesai. Maka, “Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh” (2Ptr. 1:10).
Pekerjaan Allah hanya ada yang pasti, keselamatan adalah karya Allah yang pasti. Tetapi membutuhkan suatu pergumulan untuk mengerti apaka kita secara pribadi diselamatkan oleh Allah? Jika ya, maka itu akan terlihat dari hidup kita. Kepastian keselamatan tidak sama dengan percaya diri (self-confidence), tetapi keyakinan kita dikerjakan oleh Roh Kudus.
Sumber: www.remove. or.id
sumber: grii-ngagel.org

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan Anda berkomentar dengan sopan